"BAHAGIA", satu kata yang tak pernah lepas dari kehidupan manusia,entah itu anak kecil atau orang tua, orang kaya ataupun miskin, wanita maupun lelaki. Semua orang ingin BAHAGIA meski terkadang bahagia itu sulit dicapai.
Ngomong2 soal bahagia jadi teringat semalem(senin,10/09/'12) juga hari2 sebelumnya ketika bertemu beberapa anak peminta-minta, entah memang karena kesulitan ekonomi atau sekedar di pekerjakan. BUkan bermaksud su'uzon sich, tapi mengetauhi aktifitas mereka mungkin bukan benar2 sedang dalam kesulitan ekonomi.
Awalnya sih cuman sering melihat banyak anak kecil meminta2 di area taman tempat biasa aku dan teman2 ngumpul tiap sepulang kerja, tapi lama kelamaan kami jadi penasaran apa sih motivasi mereka meminta2?
Suatu ketika saat ad anak mendekati tempat favorit ngumpul kami (angkringan kang Heri) dan memulaii aksinya dengan senjata utamanya, "Assalamu'alaikum...". Setelah kami jawab salamnya,seorang temanku pun langsung mulai tanya2 pada anak itu memulai pendekatan berharap mendapat jawaban atas rasa penasaran kami.
Meski awalnya berbelit-belit, sedikit demi sedikit kami mendapat info juga dari tutur kata anak yang bertubuh mungil itu.
"RANI",,,,ya,dia bilang namanya Rani. Bocah kelas 5 SD dan biasa memulai aktifitas "meminta" dari sekitar jam 5 sore dan akan pulang pada tengah malam bersama teman2nya. Ia punya seorang Ibu yang juga beraktifitas sebagai "penerima sedekah", ummmmm.....kakaknya jadi kenek angkot tutur bocah itu.
Hampir tiap kali kami ngumpul pasti ketemu bocah itu, seakan tak terbebani ia menyusuri area taman dan sesekali istirahat sekedar tuk bercanda dengan teman2nya. Entah karena emang sudah biasa atau juga emang benar2 senang dengan aktifitasnya itu, dia selalu terlihat menikmati aktifitas yang telah mengesampingkan waktu belajarnya itu. Selalu ada tawa ketika dia mendatangi tempat ngumpul favorit aku dan teman2ku itu, entah kenapa, yang pasti saat melihat mereka bercanda dan ketawa bisa membuat kami juga turut senang. Sampai saat ini pun menjadi agenda rutin kita tiap kali ngumpul di Angkringan,"bercanda dan tertawa bersama anak2".
Satu harapku yang selalu terngiang di dalam lubuk hati yang paling dalam, "Semoga anak2 yang biasa hidup dengan mengharap receh pada orang lain itu selalu diberikan kebahagiaan oleh Alloh, slalu di lindungi dan juga di cukupkan kebutuhannya. Semoga kebahagiaannya tidak hilang hanya karena (*dimanfaatkan) orang lain yang telah membuatnya kehilangan masa belajarnya itu."