Suatu ketika ada seekor kupu2 malang yang datang menghapiri bunga dengan harapan bunga dapat memberinya setetes madu. Sang kupu2 malang itu tak pernah menyangka bahwa tenyata bunga tersebut tidak mampu lagi memberikan madu seperti yang ia harapkan. Bunga malah menghasilkan racun yang merusak dan menyakiti kupu2 malang tersebut.
Kupu2 berkata,"Wahai bunga,mengapa engkau tidak memberiku madu walau setetes saja? Mengapa engkau malah memberiku racun yang sangaat menyakitkan buatku? Apakah aku memang tak pantas untuk mendapatkannya?"
Kemudian bunga menjawab,"duhai kupu-kupu yang malang,maafkan aku yang tak mampu lagi memberikan madu untukmu,madu yang aku miliki telah di miliki oleh saudaramu (kupu2 sejenis) yang telah lebih dulu datang kepadaku sebelum engkau datang kemari,dan yang tersisa untukmu saat ini tinggalah racunku yang mematikan ini."
Sang kupu kupu pun menangis sedih mendengar perkataan sang bunga, terluka bak tertusuk samurai yang menembus dadanya dan mengenai tepat di jantungnya.
Sang bunga pun merasa haru turut menangis sedih mendenganya kemudian melanjutkan perkataanya,"Wahai kupu-kupu yang malang,terbanglah tinggi ...! kepakkan sayap sayapmu yang telah rusak karena racunku,aku tak ingin engkau mati karena racunku. Terbanglah tinggi bersama angin yang kan membawamu menuju bunga yang akan mampu memberimu madu.Bunga yang mampu memberikan kamu kebahagiaan hidup seperti yang kamu harapkan. Engkau pasti akan mendapatkan madu yang lebih manis yang kan mampu menghapuskan semua racun yang telah menyakitimu."
Dengan berat hati kupu-kupu berkata," Jika memang terbang tinggi meninggalkanmu adalah jalan yang terbaik, akan aku coba untuk melakukanya. Akan ku coba kepakkan sayap-sayap patahku."
Beberapa kali ia mencoba untuk melakukan semua itu, akan tetapi sang kupu-kupu yang sudah terlanjur menaruh harapan kepada sang bunga pun tak kuasa tuk terbang tinggi meninggalkan sang bunga. Akhirnya sang kupu-kupu memutuskan untuk tetap disitu menjalani hidupnya bersama racun yang terus di berikan sang bunga. Bunga pun tak mampu untuk mengusir kupu-kupu itu karena tanpa ia sadari ia juga sangat berharap bisa memberi madu kepada kupu-kupu malang itu walaupun hanya setetes.
Selang beberapa waktu setelah kehadiran sang kupu-kupu malang itu si kupu-kupu yang telah berada di situ terlebih dulu mulai merasa terusik,terusik akan kedatangan kupu-kupu malang tersebut. Suatu ketika ia beranikan diri untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dengan keadaan sang bunga," Wahai bunga,ada apa denganmu kini? Engkau sekarang nampak beda,engkau semakin mengacuhkan diriku sementara engkau nampak begitu akrab dengan kupu-kupu itu,apa yang sebenarnya sedang terjadi? Apa ada yang kamu sembunyikan dariku yang selama ini aku tak mengetahuinya? Ada hubungan apa kamu dengan si kupu-kupu malang itu?"
" Wahai kupu-kupu, sungguh tidak ada yang aku sembunyikan dari kamu,aku hanya kasihan saja dengan kupu-kupu malang itu,dia itu saudaramu dan tak sepantasnya kamu berfikiran buruk tentangnya karena itu bisa merusak hubunganmu dengan dia."
Dengan gugup bunga menjawab semua pertanyaan kupu-kupu untuk menutupi segala kebohonganya.
Kupu-kupu pun berusaha dengan sekuat hati untuk menerima alasan sang bunga, meskipun di hatinya masih ada keraguan tentang perkataan sang bunga. Dia berusaha menutup nutupi keraguan itu seraya berkata," Maafkan aku bunga jika aku telah berburuk sangka kepada kalian sungguh aku tak ingin terjadi perpecahan diantara kita. Maafkan aku jika ternyata aku tak mampu menjadi yang terbaik untuk kalian."
To be continous...